-->

Recent Posts

Motivasi Menulis

Konversi Bilangan Biner, Oktal, Desimal, Hexadesimal

SISTEM BILANGAN

A. PENGERTIAN
Sistem bilangan adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem bilangan menggunakan basis ( base/ radix ) tertentu yang tergantung dari jumlah bilangan yang di gunakan. Notasi penulisan sistem bilangan adalah (n)basis. Basis pada sistem bilangan menunjukkan jumlah koefisien/angka yang terdapat pada bilangan tersebut (dimulai dari 0 dan seterusnya).

Misalnya: sistem bilangan yang kita gunakan sehari-hari adalah desimal.Sistem bilangan desimal mempunyai basis 10 yaitu terdiri dari koefisien 0-9.


Untuk materi lengkapnya klik Disini

Untuk materi Powet Point klik

Modul 1 Sistem Bilangan 01
B. FORMAT BILANGAN


Dari berbagai format bilangan yang ada, yang akan kita pelajari adalah sebagai berikut:
1.    Bilangan berbasis 2 (Biner)
Sistem bilangan biner  hanya mengenal 2 jenis angka yaitu 0 dan 1. Notasi bilangan biner dituliskan dengan N(2) dengan N adalah bilangan binner
exp : 010 (2)

2.    Bilangan berbasis 8 (Oktal)
Sistem bilangan Oktal hanya mengenal 8 jenis angka, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Notasi bilangan oktal dituliskan dengan N(8), dengan N adalah bilangan Oktal.
Exp : 555 (8)

3.    Bilangan Berbasis 10 (Desimal)
Sistem bilangan Desimal hanya mengenal 10 angka yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Notasi bilangan desimal dituliskan dengan N(10), dengan N adalah bilangan decimal.
Exp: 351 (10)

4.    Bilangan Berbasis 16 (Heksadesimal)
Sistem bilangan Hexadesimal sedikit berbeda dari bilangan yang lain, kalo system bilangan biasanya berupa angka, system bilangan hexadesimal memiliki basis 10 angka (numerik) dan 6 karakter yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F. Notasi bilangan hexadesimal dituliskan dengan N(16) , dengan N adalah bilangan hexadesimal.
Exp : 16AC (16)

C. KONVERSI BILANGAN
Konversi bilangan adalah suatu Teknik untuk merubah suatu bilangan menjadi bentuk lain, tetapi memiliki arti dan nilai yang sama. Sebagai contoh konversibilangan berbasis 10 menjadi berbasis 2, sangat penting ketika menghitung jumlah network yang terbentuk dari sebuah subnetting ip address.

1.    Biner
a.    Biner ke Desimal
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 2 (basis biner) pangkat 0 , 1 , 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan.

Contoh :

Soal 1:
110101 2 =                (10)

Jawabannya:
Kita tulis dengan urutan dari kanan ke kiri dan dimulai dari 2 pangkat 0 (20)

110101 2 = (1 x 20)+ (0 x 21)+ (1 x 22)+ (0 x 23)+ (1 x 24)+ (1 x 25)
              = 1 + 0 + 4 + 0 + 16 + 32
              = 53 (10)
Jadi nilai (110101 2 ) diubah menjadi bilangan desimal hasilnya  (53 (10))

Soal 2:
10110 2 =          (10)

Jawab :
10110 2 = (0 x 20) + (1 x 21) + (1 x 22) + (0 x 23) + (1 x 24)
                = 0 + 2 + 4 + 0 + 16
                = 22 (10)
Jadi nilai dari (10110 (2) ) diubah menjadi bilangan desimal hasilnya (22 (10))

b.    Biner ke Oktal
Konversi bilangan biner ke oktal yakni dengan mengelompokkan angka biner menjadi tiga-tiga dimulai dari sebelah kanan kemudian masing-masing kelompok dikonversikan kedalam angka desimal dan hasilnya diurutkan. Mengapa dikelompokan menjadi tiga-tiga, karena hasil maksimal dari pengelompokan tiga tiga (111) adalah 7 yang merupakan nilai tertinggi dari bilangan oktal.

Contoh :

Soal 1:
110011 (2) =            (8)

Jawab :
110011 (2) = 110 | 011
                   =    6  |  3
                   = 63 (8)
Hasil dari masing – masing pembagian digabungkan sehingga hasilnya 63 (8)

Soal 2:
10010 (2) =        (8)

Jawab :
11010 (2) = 011 | 010
                =   3   |   2
                = 32 (8)
Hasilnya menjadi 32 (8)

c.    Biner ke Hexadesimal
Cara konversi dari biner ke hexadesimal hampir sama dengan merubah biner menjadi oktal, hanya bedanya kalo oktal dibagi menjadi tiga – tiga, sedangkan hexadesimal diubah menjadi empat – empat, kenapa harus empat – empat, karena hasil maksimal dari (1111) adalah 16 sesuai dengan nilai maksimal hexadesimal.
Ketika ditemukan nilai >9 maka dirubah menjadi karakter ( A, B, C, D, E, F) sesuai urutan nilainya.

Contoh :

Soal 1:
11010111 (2) =            (16)

Jawab :
11010111 (2) = 1101 | 0111
                       =   13   |    7
                       = D7 (16)
Hasilnya adalah 13 dan 7, karena 13 itu tdk ada dalam bilangan hexadesimal maka 13 dirubah menjadi D sesuai urutan nilai, sehingga hasilnya D7 (16)

Soal 2:
1100111001 (2) =                  (16)

Jawab :
1100111001 (2) = 0011 | 0011 | 1001
                            =    3    |    3    |    9
                            = 339 (16)



2.    Oktal
a.    Oktal ke Desimal
Cara mengkonversi bilangan oktal ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 8 (basis oktal) pangkat 0 , 1 , 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan.

Contoh:

Soal 1:
123 (8) =      (10)

Jawab :
123 (8) = (3 x 80) + (2 x 81) + (1 x 82)
            = (3 x 1 ) + ( 2 x 8) + (1 x 64)
            = 3 + 16 + 64
            = 83 (10)

Soal 2 :
321 (8) =        (10)

Jawab :
321 (8) = (1 x 80) + (2 x 81) + (3 x 82)
            = (1 x 1 ) + ( 2 x 8) + (3 x 64)
            = 1 + 16 + 192
            = 209 (10)

b.    Oktal ke Biner
Konversi bilangan dari oktal ke biner yaitu dengan cara memecah satu persatu nilai oktal kemudian dirubah menjadi biner dalam 3 digit. Misalnya nilai “4” dirubah menjadi biner “100”. Langsung saja melihat contoh biar tidak bingung.

Contoh :

Soal 1:
270 (8) =          (2)

Jawab :
270 (8) =    2  |   7   |   0
            = 010 | 111 | 000
            = 010111000 (2)
Semua tinggal digabungkan 270 (8) hasilnya 010111000 (2)

Soal 2 :
16 (8) =      (2)

Jawab :
16 (8) =  1   |   6
         = 001 | 110
         = 001110 (2)
Semua tinggal digabungkan 16 (8) hasilnya 001110 (2)

c.    Oktal ke Hexadesimal
Mengubah sistem bilangan oktal ke dalam bentuk hexadesimal tidak bisa dirubah secara langsung, tetapi harus dirubah kedalam biner terlebih dahulu lalu baru dirubah menjadi hexadesimal.

Contoh :

Soal 1 :
246 (8) =       (16)

Jawab :
Langkah pertama dirubah dalam bentuk biner terlebih dahulu
246 (8) =   2   |   4   |   6
            = 010 | 100 | 110
            = 010100110 (2)

Langkah kedua dari bentuk biner dirubah dalam bentuk hexadesimal, ingat dikelompokan empat-empat dimulai dari sebelah kanan

010100110 (2) =        (16)
                          = 0000 | 1010 | 0110
                          =    0    |   10   |   6
                          = 0A6
                          = A6 (16)

Soal 2
734 (8) =         (16)

Jawab :
Lihat contoh sebelumnya, Langkah pertama dirubah dalam bentuk biner terlebih dahulu
734 (8) =  7   |   3   |   4
            = 111 | 011 | 100
            = 111011100 (2)

Langkah kedua dari biner ke hexadesimal
 111011100 (2) = 0001 | 1101 | 1100 
                          =     1    |   13   |  12
                          = 1DC (16)

3.    Desimal
a.    Desimal ke Biner
Cara mengkonversi dari desimal ke biner adalah dengan cara membagi bilangan tersebut dengan 2 terus menerus, dan sisa hasilnya ditulis dengan urutan dari bawah ke atas. Supaya tidak bingung yuk langsung saja lihat contoh.

Contoh :

Soal 1
234 (10) =       (2)

Jawab :
234  : 2 = 117      sisa 0
117  : 2 = 58        sisa 1
58     : 2 = 29        sisa 0
29     : 2 = 14        sisa 1
14     : 2 = 7          sisa 0
7       : 2 = 3          sisa 1
3       : 2 = 1          sisa 1
1       : 2 = 0          sisa 1
Jadi hasilnya ditulis dengan urutan dari bawah ke atas  11101010 (2)

Soal 2:
123 (10) =      (2)

Jawab :
123  : 2 = 61        sisa 1
61     : 2 = 30        sisa 1
30     : 2 = 15        sisa 0
15     : 2 = 7          sisa 1
7       : 2 = 3          sisa 1
3       : 2 = 1          sisa 1
1       : 2 = 0          sisa 1
Jadi hasilnya ditulis degan urutan dari bawah ke atas 1111011 (2)

b.    Desimal ke Oktal
Cara mengkonversi dari desimal ke oktal adalah dengan cara membagi bilangan tersebut dengan 8 terus menerus, dan sisa hasilnya ditulis dengan urutan dari bawah ke atas. Supaya tidak bingung yuk langsung saja lihat contoh.

Contoh :

Soal 1:
629 (10) =      (8)

Jawab :
629  : 8 = 78        sisa 5
78     : 8 = 9          sisa 6
9       : 8 = 1          sisa 1
1       : 8 = 0          sisa 1
Sehingga hasilnya ditulis dari urutan bawah ke atas 1165 (8)

Soal 2:
351 (10) =        (8)

Jawab :
351  : 8 = 43        sisa 7
43     : 8 = 5          sisa 3
5       : 8 = 0          sisa 5
Sehingga hasilnya ditulis dari bawah ke atas 537 (8)

c.    Desimal ke Hexadesimal
Cara mengkonversi dari desimal ke oktal adalah dengan cara membagi bilangan tersebut dengan 16 terus menerus, dan sisa hasilnya ditulis dengan urutan dari bawah ke atas. Supaya tidak bingung yuk langsung saja lihat contoh.
Contoh :

Soal 1 :
1234 (10) =      (16)

Jawab :
1234   : 16 = 77         sisa 2
77       : 16 = 4           sisa 13 = D
4         : 16 = 0           sisa 4
Sehingga hasilnya adalah 4, 13, 2, karena 13 melebihi 9, sehingga 13 dirubah menjadi karakter 13 = D, sehingga hasilnya 4D2 (16)

Soal 2 :
5678 (10) =       (16)

Jawab :
5678   : 16 = 354      sisa 14 = E
354     : 16 = 22        sisa 2
22        : 16 = 1           sisa 6
1          : 16 = 0           sisa 1
Sehingga hasilnya adalah 1,6, 2, 14, untuk nilai yg lebih dari 9 dirubah menjadi karakter sehingga hasilnya 162E(16)

4.    Hexadesimal
a.    Hexadesimal ke Desimal
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 16 (basis hexadesimal) pangkat 0 , 1 , 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan.

Contoh :

Soal 1:
24E (16) =       (10)

Jawab:

24E (16) = ( E x 160 ) + ( 4 x 161 ) + ( 2 x 162 )
              = 14 + 64 + 512
              = 590 (10)

Soal 2
AD5 (16) =      (10)

Jawab :
AD5 (16) = ( A x 160 ) + ( D x 161 ) + ( 5 x 162 )
              = 10 + 208 + 1280
              = 1498 (10)

b.    Hexadesimal ke Biner
Konversi bilangan dari hexadesimal ke biner yaitu dengan cara memecah satu persatu nilai hexadesimal kemudian dirubah menjadi biner dalam 4 digit. Misalnya nilai “4” dirubah menjadi biner “0100”. Langsung saja melihat contoh biar tidak bingung.

Contoh :

Soal 1 :
5AE (16) =       (2)

Jawab :
5AE (16) =    5    |    A    |    E
               = 0101 | 1010 | 1110
               = 10110101110 (2)

Soal 2 :
A73B (16) =      (2)

Jawab :
A73B (16) =   A     |    7    |    3    |     B
                = 1010 | 0111 | 0011 | 1011
                = 1010011100111011 (2)

c.    Hexadesimal ke Oktal
Mengubah sistem bilangan hexadesimal ke dalam bentuk Oktal tidak bisa dirubah secara langsung, tetapi harus dirubah kedalam biner terlebih dahulu lalu baru dirubah menjadi Oktal. Langsung saja yuk biar tidak bingung.

Contoh ;
Soal 1:
AB (16) =      (8)

Jawab :
Langkah pertama rumbah dulu dalam bentuk Biner
AB (16) =   A    |     B
            = 1010 | 1011
            = 10101011 (2)

Langkah kedua baru dirubah dalam bentuk Oktal

10101011(2) =       (8)
10101011(2) = 010 | 101 | 011
                     =    2   |   5   |   3
                     = 253 (8)

Soal 2 :
56C (16) =        (8)

Jawab :
Ingat langkah pertama dirubah menjadi biner terlebih dahulu.
56C (16) =    (2)
56C (16) =    5    |     6    |     C
              = 0101 | 0110 | 1100
              = 10101101100 (2)

Kemudian langkah kedua baru dirubah dari biner ke oktal
10101101100 (2) =         (8)
10101101100 (2) = 010 | 101 | 101 | 100
                              =    2  |   5   |   5   |  4
                              = 2554 (8)

Sekian pembahasan tentang konversi sistem bilangan yang bisa saya bahas, semoga ilmu yang sedikit ini dapat berguna untuk kalian. Terimakasih.


Untuk materi lengkapnya klik Disini

Back To Top