Dalam dunia Pendidikan istilah refleksi adalah hal yang
sering kita dengar. Refleksi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam
proses pembelajaran untuk melihat kembali proses pembelajaran yang sudah
dilakukan dengan lebih detail yang berkaitan dengan pembelajaran di kelas
antara guru dan murid. Refleksi merupakan kegiatan yang sangat penting
dilakukan, namun terkadang sering terlupakan.
Dalam pendidikan guru, jurnal refleksi dipandang sebagai
salah satu elemen kunci pengembangan keprofesian karena dapat mendorong guru
untuk mengaitkan teori dan praktik, serta menumbuhkan keterampilan dalam
mengevaluasi sebuah topik secara kritis (Bain dkk, 1999). Menuliskan jurnal
refleksi secara rutin akan memberikan ruang bagi seorang praktisi untuk
mengambil jeda dan merenungi apakah praktik yang dijalankannya sudah sesuai,
sehingga ia dapat memikirkan langkah berikutnya untuk meningkatkan praktik yang
sudah berlangsung (Driscoll & Teh, 2001). Jurnal ini juga dapat menjadi
sarana untuk menyadari emosi dan reaksi diri yang terjadi sepanjang
pembelajaran (Denton, 2018), sehingga kita dapat semakin mengenali diri
sendiri.
Dalam Pendidikan Calon Guru Penggerak terdapat tugas untuk
membuat jurnal refleksi dwimingguan. Tugas ini sangat menarikkarena dalam jurnal
ini dibuat setiap 2 minggu sekali. Kita diinstruksikan untuk melakukan refleksi
diri dengan cara merefleksikan kegiatan yang sudah dilalui, kemudia perubahan
apa yg dialami dan bagaimana kita memperbaiki diri nantinya.
Dalam mengerjakan tugas membuat jurnal refleksi dwimingguan
saya menggunakan model (4C) Connection, challenge, concept, change yang dikembangkan
oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011)
1. Connection
Keterkaitan materi yang didapat dengan
peran saya sebagai calon guru penggerak adalah nilai – nilai yang didapat dalam
pendidikan guru penggerak akan coba saya terapkan dan saya jadikan pedoman
dalam menjalankan tugas saya sebagai guru. Banyak materi yang saya dapat dan
semua menuntun saya menjadi guru yang baik. Contoh dalam filosofi Ki Hajar
Dewantara, Budi pekerti dan panutan serta pembelajaran menurut kodrat alam dan
kodrat zaman. Semua yang disampaikan dalam materi kali ini akan coba saya
terapkan dalam proses belajar mengajar yang nantinya akan berdampak baik bagi bagi
diri sendiri dan bagi anak didik saya.
2. Challenge
Pendapat atau materi yang di dapat dari narasumber
selama Pendidikan adalah mengarah pada Pendidikan yang berpusat pada murid. Disini
banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan, karena mungkin selama ini saya
masih menggunakan teacher center dalam memimpin pembelajaran. Jadi disini saya
banyak belajar dan akan merubah proses pembelajaran yang saya terapkan di dalam
kelas.
3. Concept
Ada beberapa hal yang saya pelajari selama Pendidikan
ini yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Beberapa
hal ini yang akan saya terapkan dalam mengarungi tugas saya sebagai guru dan akan
saya pelajari lebih dalah pada saat Pendidikan guru penggerak.
Peran guru penggerak adalah Mendorong
Peningkatan Prestasi Akademik Murid, Mengajar dengan Kreatif, Mengembangkan
Diri Secara Aktif, Mendorong Tumbuh Kembang Murid Secara Holistik, Menjadi
Pelatih (Coach/Mentor) Bagi Guru Lain untuk Pembelajaran yang Berpusat Pada
Murid, Menjadi Teladan dan Agen Transformasi Bagi Ekosistem Pendidikan.
4. Change
Ada beberapa perubahan yang akan saya lakukan
untuk diri saya setelah mempelajari materi ini, antara lain :
-
Mewujudkan merdeka belajar
-
Mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid
-
Melakukan kolaborasi dengan teman sejawat untuk
menciptakan pembelajaran yang kreatif inovatif
-
Melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran