-->

Recent Posts

Motivasi Menulis

Jenis Konektor pada Kabel Fiber Optik

Konektor pada Kabel Fiber Optik

Janis Konektor pada Kabel Fiber Optik

1. FC (Fiber Connector)
Fiber Connector
Digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.

2. SC (Subscriber Connector)
Subscriber Connector

Digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.

3. ST (Straight Tip)
Straight Tip Connector

Bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.

4. Biconic
Biconic Connector

Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.

5. D4
D4 Connector

Konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.

6. SMA
SMA Fiber Connector

Konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.



Baca Juga Mengenal Kabel Fiber Optik
Baca Juga Tipe - tipe Kabel Fiber Optik
Baca Juga  Alat - alat Fiber Optic dan Fungsinya


Sumber :

Patwiyanto, dkk.2017.Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN). Yogyakarta: Andi.

Tugas Siswa Kelas XI

Petunjuk Mengerjakan Soal Kelas XI TKJ





  1. Bacalah terlebih dahulu petunjuk mengerjakan Soal Tugas Kelas XI TKJ 
  2. Untuk membuka tugas, klik disini  XI TKJ 
  3. Tuliskan nama, no. absen sekarang, kelas menggunakan huruf kapital.  #exp: "ROKHMAT EDI SAPUTRO, 39, XI TKJ 5"
  4. Semua materi tentang tugas sudah ada di dalam blog ini.
  5. Jawablah pertanyaan yang benar dengan mengklik jawaban yang tepat
  6. Setelah selesai silakan klim kirim pada menu paling bawah
  7. Lihat hasil terlebih dahulu sudah memenuhi KKM atau BELUM KKM
  8. Jika belum memenuhi silakan kerjakan lagi di beri kesempatan 2 X 
  9. Paling lambat dikerjakan 1 minggu setelah soal keluar
  10. Selamat mengerjaan semoga bermanfaat dan sukses buat kalian

Mengenal Alat Kerja Fiber Optik dan Fungsinya


ALAT - ALAT FIBER OPTIK DAN FUNGSINYA

1. Fusion Splicer
Fusion Splicer


Fusion Splicer atau sering disebut sebagai alat penyambung serat optik ini merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyambungkan sebuah core serat optik, dimna serat optik tersebut terbuat dari kaca. Cara kkerja alat ini adalah dengan mengimplementasikan daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk laser. Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanasi kaca yang terputus pada core sehingga bisa tersambung kembali dengan baik. 

Fusion Slicer ini haruslah memiliki tingkat akurasi yang tinggi, hal ini ditunjukan untuk menghasilkan  penyambungan yang sempurna, karena pada saat penyambungan tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta peleburan kaca yang akan menghasiklan media, dimana media tersebut akan tersambung dengan utuh tanpa adanya celah - celah. Hal ini terjadi karena media tersebut memliki senyawa yang sama.


2. Stripper Atau Miller
Stripper atau Miller


 Stripper atau Miller berfungsi sebagai media pemotong dan pengupas kulit dan daging kabel. Sama seperti kabel yang lain, contoh kabel UTP yang membutuhkan alat untuk memotong dan mengupas kulitnya.


3. Cleaver
Cleaver


Cleaver tool mempunyai fungsi untuk memotong core yang kulit kabelnya sudah dikupas. Hal yang perlu diketahui pemotongan core pada kabel fiber optik perlu menggunakan alat ini, karena serat kacanya akan terpotong rapi. jika proses ini berhasil dilakukan dengan baik maka bisa melakukan penyambungan pada tahap berikutnya.


4. Optical Time Domain Reflectometer (RTDR)
Optical Time Domain Reflectometer

Optical Time Domain Reflectometer (RTDR) adalah suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi komunitas himpunan suatu kabel serat optik dalam jarak tempuh tertentu, sehingga dengan adanya alat ini diharapkan mampu menghasilkan jarak dari dua sisi yang merupakan ukuran gangguan yang terjadi. Sehingga untuk melakukan troubleshooting dapat dilakukan dengan baik. Hal ini akan memudahkan dalam menentukan letak lokasi suatu gangguan yang sedang terjadi. Alat OTDR ini sendiri biasanya digunakan untuk melakukan pendeteksian Kabel Crack, Putusnya Core yang beluk diketahui letaknya.



5. Optical Power Meter (OPM)
Optical Power Meter (OPM)
Fungsi dari OPM  untuk menentukan loss (rugi) daya cahaya pada saluran serat optik dan untuk mengetahui seberapa kuat daya dari signal cahaya yang masuk. Istilah ini biasanya mengacu pada perangkat untuk menguji daya rata-rata dalam sistem serat optik. OPM ini juga mempunyai interface FC yang langsung berhubungan dengan pathcore FC. Bagi kalian yang belum mengetahui rumus yang digunakan untuk melakukan proses ini, berikut adalah rumusnya : 
(TX – RX =…dB dibagi jarak (Km) 

RX adalah jalur penerimaan data (perpindahan data) dari satu komputer ke komputer lain. Rx biasa disebut received, yang berguna menangkap data yang dikirim oleh transmitter (Tx). TX disebut transmit yang berfungsi untuk mengirim data/mengeluarkan data, atau merupakan jalan yang dilalui dalam mengirim data antar device



6. Light Source
Light Source
Pada dasarnya alat yang satu ini mempunyai fungsi untuk memberikan signal untuk jalur yang akan dilaluinya, misalnya untuk mengukur suatu redaman jalur end to end dimana Light-Source ini akan berfungsi sebagai medua yang membari signalnya.


7. Visual Fault Locator
Visual Fault Locator
Alat ini sering disebut juga Laser fiber optic atau senter fiber optic. Fungsinya untuk melakukan pengetesan pada core fiber optic. Laser akan mengikuti serat Optik pada Kabel Fiber Optik dari POP Sampai Ke User (end to end) , bila core tidak bermasalah laser akan sampai pada titik tujuan


8. Bit Error Rate Test
Bit Error Rate Test
Alat ini berfungsi sebagai pengecek koneksi jaringan TDM (Time Divisio Multipleksi) yang mana jaringan TDM aplikasinya yaitu layanan Clear Channel yang sedang coba di uraikan penulis. Secara spesifiknya BER TES untuk mengecek dan mengetahui TX atau RX yang error, melalui pengiriman paket dan lup.


9. Optical Fiber Identifier
Optical Fiber Identifier
Alat yang satu ini memiliki fungsi untuk mengetahui arah signal dengan penunjuk arah dan besar daya yang di laluinya.


10. Fiber Optic Adapter
Fiber Optic Adapter
Fiber Optik Adapter merupakan suatu komponen yang digunakan untuk melakukan penyambungan/menghubungkan kabel fiber optik satu dengan yang lain. jika penyambungan dilakukan terhadap kabel fiber optik yang memiliki konektor berbeda maka fiber optik adapter disebut fiber optik adapter hibrid atau Special Adapter.

Baca juga jenis-jenis adapter pada kabel FO


11. Fiber Node
Fiber Node
Fiber node merupakan suatu titik terminasi antara jaringan optik dengan jaringan koaksial. Fiber nod berupa perangkat opto elektronik yang berfungsi untuk mengubah sinyal optik yang berasal dari distribution hub menjadi sinyal elektrik untuk diteruskan ke rumah rumah pelanggan melalui kabel koaksial dan sebaliknya. 


Fiber node sendiri adalah salah satu device yang berhubungan dengan teknologi HFC (Hibrid Fiber Coaxial) dan banyak diaplikasikan untuk sistem jaringan TV Kabel.


12. Pigtail Fiber Optic
Pigtail Fiber Optic
Pigtail fiber optic merupakan sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor.  Biasanya kabel pigtail di install di OTB (Optical Distribution Box) dan disambung / splicing dengan tarikan kabel Optic yang glondongan (Loose tube cable / Tight buffered cable).


13. Optical Termination Box (OTB)
Optical Termination Box (OTB)
Optical Termination Box, berfungsi sebagai pendistribusian fiber seperti FDF yang menampung maksimum 72 core. Optical Terminal Box juga digunakan untuk menghubungkan kabel serat optik indoor maupun outdoor dan patchcord. OTB dapat dipasang di dinding maupun tiang.


14. Joint Closure Optic
Joint Closure Optic
Joint Closure merupakan sebuah box atau tempat untuk menaruh hasil sambungan dari fiber optic. Sebagai contoh : Jika ada kebel fiber optic putus karena terpotong atau terbakar maka kabel tersebut di sambung/splicing dan hasil splicingan di taruh di Closure. 


Untuk Kapasitas Closure ber variasi mulai dari closure 6 core, Closure 12core, closure 24core,Closure 48core hingga closure 256core


15. Splitter Optic
Splitter Optic
Splitter merupakan komponen yang bersifat pasif dan dapat memisahkan daya optik dari satu input serat ke dua atau beberapa output serat. Splitter pada PON dikatakan pasif sebab optimasi tidak dilakukan terhadap daya yang digunakan terhadap pelanggan yang jaraknya berbeda dari node splitter, sehingga sifatnya idle dan cara kerjanya membagi daya optic sama rata


Berikut ini adalah jenis-jenis splitter :
  • 1 : 2 (tanpa back up)
  • 1 : 4 (tanpa back up)
  • 1 : 8 (tanpa back up)
  • 1 : 16 (tanpa back up)
  • 1 : 32 (tanpa back up)
  • 2 : 2 (dengan back up)
  • 2 : 4 (dengan back up)
  • 2 : 8 (dengan back up)
  • 2 : 16 (dengan back up)
  • 2 : 32 (dengan back up)


LINK PRESENSI : KLIK DISINI





Sumber :
https://www.komputerdia.com/2017/06/mengenal-alat-alat-fiber-optic-optik-dan-masing-masing-fungsinya.html

Tipe - Tipe Kabel Fiber Optik


Tipe - tipe fiber Optik

a. Single Mode
Jenis fiber optik yang memiliki fiber tunggal dengan diameter antara 8.3 - 10 mikron yang mempunyai transmisi satu mode. Single mode dengan garis tengah (diameter) sempit hanya dapat menyebarkan 1310 - 1550 nano meter. Single mode dapat mentransmisikan diatas rata - rata dan 50 kali lipat jarak dibanding Multi Mode. Core kecil tersebut dan gelombang cahanya tunggal dapat mengurangi distorsi yang diakibatkan overlap cahaya, penyediaan sedikit sinyal atenuasi dan kecepatan transmisi yang tinggi.

Ciri - cirinya adalah :

  • Diameter Core lebih kecil dibandingkan diameter Cladding.
  • Digunakan untuk transmisi jarak jauh bisa mencapai 120km, band frekuensi lebar dan penyusutan transmisi sangat kecil.

Single mode index

b. Multi Mode Graded Index
Berisi sebuah core dimana refraksi indeks mengurangi secara perlahandari poros pusat keluar cladding. Refraksi indeks tertinggi padapusat membuat cahaya bergerak lebih perlahan pada porosnya dibanding cahaya yang lebih dekat dengan cladding. Alur yang dipendekan dan kecepatan yang tinggi mengijinkan cahaya dibagian luar untuk sampai ke penerima pada waktu yang sama secara perlahan, tetapi cahaya lurus langsung melalui inti core. Hasilnya sinyal digital mengalami distorsi yang sedikit.

Ciri - cirinya adalah :

  • Diameter corenya antara 30 mm sampai 60 mm sedangkan diameter claddingnya 100 mm sampai dengan 150 mm.
  • Merupakan penggabungan fiber single mode dan fiber Multi mode step index
  • Biasanya untuk jarak transmisi 10 - 20 km per transmisian jarak menengah seperti pada LAN.

Multimode Graded Index

c. Multi Mode Step Index
Berisi sebuah core besar dengan diameter lebih dari 100 mikron. Hasilnya, beberapa cahaya membuat sinyal digital melewati rute utama (direc route), sedangkan yang lainnya berliku - liku (zig-zag) ketika sinar tersebut memantul cladding. Alternatif jalan kecil ini menyebabkan pengelompokan cahaya yang berbeda yang dikenal sebagai sebuah mode, tiba secara terpisah pada sebuah titik penerima. kebutuhan untuk meninggalkan jarak antar sinyal untuk mencegah overlap batas bandwith adalah jumlah informasi yang daat dikirim ke titik penerima. sebagai konsekuensinya, fiber optik tipe ini lebih cocok untuk jarak yang pendek /singkat.

Ciri - cirinya adalah :

  • Ukuran intnya berkisar 50 mm -125 mm dengan diameter cladding 125 mm - 500 mm.
  • Diametr core yang besar digunakan agar penyambungan kabellebh mudah
  • Hanya baik untuk data atau informasi dengan kecepatan rendah dan untuk jarak relatif dekat.


Multi mode Step index



LINK PRESENSI : KLIK DISINI



Baca Juga Mengenal Kabel Fiber Optik
Baca Juga Alat - alat Fiber Optic dan Fungsinya
Baca Juga Jenis Konektor pada Kabel Fiber Optik



Sumber :
Patwiyanto, dkk.2017.Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN). Yogyakarta: Andi.

Sistem Keamanan Jaringan



Network Security atau Keamanan Jaringan adalah suatu cara yang dilakukan untuk memberikan proteksi atau pengamanan pada sebuah jaringan agar terhindar dari ancaman luar yang mampu merusak jaringan. tujuan dibuatnya keamanan jaringan ini adalah untuk mengantisipasi bentuk ancaman baik dari sisi fisik maupun logik yang dapat mengganggu aktivitas jaringan yang sedang berlangsung, baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Yang pelu diingat adalah tidak ada jaringan yang anti sadap, karena sifatnya jaringan adalah untuk melakukan komunikasi, dan memungkinkan komunikasi yang kita lakukan jatuh kepada orang lain dan mungkin dapat disalahgunakan. Untuk itu dangatlah diperlukan suatu pengamanan jaringan.

Dengan banyak ancaman yang terjadi maka kita perlu membuat keamanan jaringan. Salah satu hal yang dapa kita lakukan adalah dengan menggunakan soft security (software security) dan hard security (hardware security). Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang soft security. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan antara lain:

1. Firewall (Dinding) 
Adalah Sistem keamanan untuk mengelola dan memantau trafik masuk dan keluar berdasarkan aturan keamanan (security rules) yang sudah ditentukan. Firewall berfungsi mencegah akses yang tidak diinginkan dari atau ke dalam jaringan atau server.

Selengkapnya dapat dilihat disini.

2. IDS (Intrusion Detection System)/Satpam
Adalah sebuah metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan dalam sebuah sistem atau jaringan. IDS dapat melakukan inspeksi terhadap lalu lintas inbound dan outbound dalam sebuah sistem atau jaringan, melakukan analisis dan mencari bukti dari percobaan intrusi (penyusupan).

Selengkapnya dapat dilihat disini.

3. Key (kunci)


4. ACL (Access Control List, waktu dan siapa yang mengakses)


5. Anti Virus



















Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Keamanan_jaringan
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_deteksi_intrusi

IDS (Intrusion Detection System)

IDS (Intrusion Detection System)

IDS (Intrusion Detection System)

Adalah Intrusion Detection System (disingkat IDS) adalah sebuah metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan dalam sebuah sistem atau jaringan. IDS dapat melakukan inspeksi terhadap lalu lintas inbound dan outbound dalam sebuah sistem atau jaringan, melakukan analisis dan mencari bukti dari percobaan intrusi (penyusupan).

Jenis - jenis IDS

Ada dua jenis IDS, yakni:

1. Network-based Intrusion Detection System (NIDS)
Semua lalu lintas yang mengalir ke sebuah jaringan akan dianalisis untuk mencari apakah ada percobaan serangan atau penyusupan ke dalam sistem jaringan. NIDS umumnya terletak di dalam segmen jaringan penting di mana server berada atau terdapat pada "pintu masuk" jaringan. Kelemahan NIDS adalah bahwa NIDS agak rumit diimplementasikan dalam sebuah jaringan yang menggunakan switch Ethernet, meskipun beberapa vendor switch Ethernet sekarang telah menerapkan fungsi IDS di dalam switch buatannya untuk memonitor port atau koneksi.

2. Host-based Intrusion Detection System (HIDS)
Aktivitas sebuah host jaringan individual akan dipantau apakah terjadi sebuah percobaan serangan atau penyusupan ke dalamnya atau tidak. HIDS seringnya diletakkan pada server-server kritis di jaringan, seperti halnya firewall, web server, atau server yang terkoneksi ke Internet.

Kebanyakan produk IDS merupakan sistem yang bersifat pasif, mengingat tugasnya hanyalah mendeteksi intrusi yang terjadi dan memberikan peringatan kepada administrator jaringan bahwa mungkin ada serangan atau gangguan terhadap jaringan. Akhir-akhir ini, beberapa vendor juga mengembangkan IDS yang bersifat aktif yang dapat melakukan beberapa tugas untuk melindungi host atau jaringan dari serangan ketika terdeteksi, seperti halnya menutup beberapa port atau memblokir beberapa alamat IP. Produk seperti ini umumnya disebut sebagai Intrusion Prevention System (IPS). Beberapa produk IDS juga menggabungkan kemampuan yang dimiliki oleh HIDS dan NIDS, yang kemudian disebut sebagai sistem hibrid (hybrid intrusion detection system).


Produk IDS

Beberapa NIDS dan HIDS yang beredar di pasaran berdsarkan kemampuan dan kepopulerannya antara lain:

  1. RealSecure dari Internet Security Systems (ISS). 
  2. Cisco Secure Intrusion Detection System dari Cisco Systems (yang mengakuisisi WheelGroup yang memiliki produk NetRanger). 
  3. eTrust Intrusion Detection dari Computer Associates (yang mengakusisi MEMCO yang memiliki SessionWall-3). 
  4. Symantec Client Security dari Symantec 
  5. Computer Misuse Detection System dari ODS Networks 
  6. Kane Security Monitor dari Security Dynamics 
  7. Cybersafe 
  8. Network Associates 
  9. Network Flight Recorder 
  10. Intellitactics


Baca juga tentang firewall




Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_deteksi_intrusi

NIRMANA


Pengertian Nirmana

Nirmana adalah tata unsur-unsur rupa seperti garis, bentuk, warna dan tekstur menjadi satu kesatuan yang tampak indah atau memberikan dampak yang diharapkan. Kata “nirmana” berasal dari dua kata yaitu, “nir” yang berarti tanpa atau tidak, dan “mana” yang berarti bentuk, arti, atau makna. Jadi, nirmana adalah sesuatu yang awalnya tidak memiliki bentuk atau makna dan dapat diolah menjadi karya rupa melalui pengolahan unsur-unsur rupa berdasarkan asas/prinsipnya.

Nirmana juga dapat memiliki arti hasil imajinasi dalam bentuk dua atau tiga dimensi yang mempunyai nilai keindahan. Sementara tata cara penyusunan berbagai unsur rupa sendiri adalah Prinsip Merancangnya. Namun tata cara dan unsur tersebut dikemas  melalu hirarki yang lebih tertarur mendetail, menjadi Nirmana Dwimatra untuk karya rupa 2D dan Nirmana Trimatra untuk karya rupa 3D.


Unsur - unsur Nirmana
Beberapa unsur nirmana

1. Titik
Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar (esensial), dari sebuah titik dapat dikembangkan menjadi garis atau bidang. sebuah gambar dalam bidang gambar akan berawal dari sebuah titik dan berhenti pada sebuah titik juga.

2. Garis
Garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna. Garis bisa panjang, pendek, tebal, tipis, lurus, melengkung, berombak, vertikal, horizontal, diagonal, dan sebagainya

3. Bidang
Bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas serta mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis. Bentuk bidang dapat geometris, organis, bersudut, tak teratur, dan bulat.

4. Bentuk
Bentuk merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata. Bentuk dapat berarti shape, yakni bentuk benda polos yang muncul tanpa penjiwaan atau hadir secara kebetulan, dapat dilihat hanya sekedar penyebutan sifatnya saja seperti : ornamental, bulat, panjang, tidak teratur, persegi dan lain sebagainya . Dan bentuk plastis atau dalam bahasa inggrisnya form yang berarti bentuk benda yang dapat dilihat dan dirasakan karena memiliki unsur nilai dari benda tersebut, seperti contoh: lemari.

5. Ruang
Dalam karya seni tiga dimensi, ruang bisa dirasakan langsung oleh penikmat seni seperti ruangan di dalam gedung, rumah, sekolah dan lain-lain. Unsur ruang pada karya seni dua dimensi bersifat semu / maya karena didapat melalui penggambaran yang terkesan cekung, pipih, menjorok, datar, cembung, dan lain sebagainya.

6. Gelap Terang/Value
Gelap terang dalam karya seni rupa dua dimensi berfungsi untuk menggambarkan benda seolah gambar tiga dimensi, memberikan kesan ruang / kedalaman, juga memberikan kontras pada gambar.  Tenik gelap terang dibedakan menjadi dua yaitu chiaroscuro yang merupakan peralihan bertahap atau gradasi dan silhouette yakni bayangan tanpa peralihan bertahap atau gradasi.

7. Tekstur/Barik
Tekstur ialah sifat permukaan pada setiap benda yang bisa dilihat juga diraba. Dimana sifatnya terkesan halus, kusam, kasar, licin, mengkilap, dan lainnya. Sifat tersebut bisa dirasakan melalui indera pengelihatan dan juga rabaan.
Tekstur terbagi dua yakni tekstur nyata dimana sifat permukaannya menunjukkan kesan yang sebenarnya dan tekstur semu (maya), dimana kesan permukaannya dapat berbeda-beda antara pengelihatan dan rabaan. Tekstur berfungsi untuk memberikan karakter tertentu pada bagian bidang permukaan yang bisa menimbulkan nilai-nilai estetik.

8. Warna
Warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap mata, oleh karena itu warna tidak akan terbentuk jika tidak ada cahaya. Tiap-tiap warna dihasilkan dari reaksi cahaya putih yang mengenai suatu permukaan dan permukaan tersebut memantulkan sebagian dari spektrum. Terjadinya warna-warna tersebut disebabkan oleh vibrikasi cahaya putih. Sistem yang paling sederhana untuk mengetahui hubungan warna warna adalah pada susunan warna dalam bentuk lingkaran warna.


Prinsip Nirmana
Berikut ini prinsip atau asas nirmana diantaranya yaitu:

1. Keseimbangan
Keseimbangan adalah kesan kestabilan dari obyek berdasarkan tumpuan atau berat (fisik maupun meta fisik). Karya yang tidak seimbang akan memberi perasaan yang tidak nyaman saat dilihat.  Ada beberapa jenis keseimbangan, diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Keseimbangan simetris (symmetrical balance)
  • Keseimbangan tersembunyi /asimetris (asymmetrical balance)
  • keseimbangan memancar (radial balance)
  • Keseimbangan sederajat (obvious balance)


2. Kesatuan/Keselarasan/Harmony
Sementara itu, untuk mengatakan sebuah karya seni rupa indah dan memiliki nilai estetis, yang harus diperhatikan adalah kesatuan unsur-unsur karya seninya berpadu dengan selaras dan harmonis. Yang dimaksud dengan keselarasan itu sendiri adalah adanya kedekatan antara satu unsur dengan lainnya yang notabene berbeda satu sama lain, baik itu dalam pencahayaan, bentuk, bahkan pemilihan warna saja sudah memegang peranan penting dalam membangun sebuah keindahan.

3. Penekanan/Emphasis/Center of Interest
Contrast atau penekanan merupakan prinsip yang menjadi dasar dari kesan perbedaan dua buah unsur yang memiliki sifat saling berlawanan dan juga yang saling berdekatan. Dengan adanya prinsip penekanan, maka akan membuat sebuah karya seni jadi terlihat segar dan baru, serta tidak monoton dan membosankan. Dengan adanya perbedaan yang mencolok baik itu dalam warna, penggambaran bentuk dan juga ukuran dari karya seni itu sendiri, akan memberikan tampilan yang jauh lebih menarik.

4. Irama/Ritme/Rythm
Yang dimaksudkan dengan rythm adalah sebuah prinsip yang mengambil tempat sebagai dasar atas pengulangan satu atau mungkin lebih unsur dengan cara yang teratur. Untuk jenis pengulangan unsur-unsur seni rupa yang diatur itu sendiri bisa beraneka macam jenisnya, baik itu sekadar variasi warna, perbedaan garis dan juga variasi bentuk yang beragam namun tetap diulang dengan teratur dan terstruktur. Sekalipun pengulangan yang begitu-begitu saja akan terlihat sangat statis dan begitu-begitu saja, tetapi jika pengulangannya dilakukan dengan variasi yang bagus maka akan memberikan nilai estetika yang lebih tinggi dan irama harmonisnya yang kuat.

5. Proporsi
Kesebandingan yang juga sering disebut sebagai proporsi merupakan sebuah prinsip seni rupa yang memiliki acuan pada keteraturan serta penyesuaian dari bentuk fisik karya seni rupa yang telah diciptakan. Contohnya saja adalah saat seorang seniman ingin melukis seorang gadis cantik dan juga jelita, maka seniman tersebut harus benar-benar pandai dalam menyeimbangkan proporsi indera yang ada di dalam muka, contohnya saja ukuran mata, ukuran mulut bahkan alis serta dagu pun harus diukur dengan sangat detail. Demikian pula dengan pembuatan karikatur, setiap ukuran-ukuran dari berbagai unsur seni rupa yang ada di dalam karikatur tersebut harus dalam ukuran atau perbandingan yang proporsional.

6. Kontras
Kontras adalah penyusunan dari dua unsur yang saling tumpang tindih (terang lawan gerap atau tekstur lembut disandingkan dengan tekstur kasar). Ketidakselarasan ini justru membangun harmony tersendiri karena keduanya saling melengkapi satu sama lain. Kontras berhubungan dekat dengan unsur gelap terang. Kontras sering digunakan untuk membangun gaya komunikasi ironi. Kontras juga merupakan salah satu prinsip yang sering digunakan untuk membangun penekanan.



7. Kesederhanaan/Simplicity

“Definisi sederhana adalah tidak lebih dan tidak kurang, jika ditambah terasa menjadi ruwet dan jika dikurangi terasa ada yang hilang.”(Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2009: 263). Semakin sederhana karya/desain yang kita buat tapi tercapai tujuannya, maka semakin efektif karya yang kita buat. Efektifitas akan memberikan nilai lebih bagi karya kita, karena kecerdasan seniman/desainer tampak disana.

8. Kejelasan/Clarity/Discoverability
“Kejelasan (clarity) artinya mudah dipahami, mudah dimengerti, tidak memiliki dua atau banyak arti.” (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2009: 263). Prinsip kejelasan lebih cocok untuk dipakai untuk tata desain. Karena desain adalah seni rupa yang diterapkan untuk kepentingan orang lain, karena itu desain harus dimengerti oleh orang lain. Walaupun begitu kejelasan juga dapat diterapkan pada mazhab seni murni tertentu.









Sumber:
https://serupa.id/nirmana
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/unsur-seni-rupa.html#1_Titik
Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2009. Nirmana: Elemen-elemen Seni dan Desain (edisi ke-2). Yogyakarta: Jalasutra.

Firewall

Firewall (Dinding Api) 



1. Pegertian Firewall

Adalah Sistem keamanan untuk mengelola dan memantau trafik masuk dan keluar berdasarkan aturan keamanan (security rules) yang sudah ditentukan. Firewall berfungsi mencegah akses yang tidak diinginkan dari atau ke dalam jaringan atau server.
Firewall bekerja dengan cara melacak dan mengendalikan jalannya data serta memutuskan aksi melewatkan (pass), menjatuhkan (drop), menolak (reject), mengenkripsi atau melakukan pencatatan aktifitas (log) data. Firewall menjamin agar data sesuai dengan aturan yang terdapat didalam kebijakan keamanan (security police) yaitu seperangkat aturan yang telah didefinisikan di dalam keamanan jaringan internal. Pada umumnya sebuah firewall diterapkan dalam sebuah mesin terdedikasi yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan local dengan jaringan internet.

2. Fungsi Firewall

  • Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan
  • Melakukan autentikasi terhadap akses
  • Melindungi sumber daya  dalam jaringan privat
  • Mencatat semua kejadian dan melaporkan kepada administrator.


3. Jenis Firewall

a. Personal Firewall
Firewall personal dirancang untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berevolusi menjadi sebuah kumpulan program yang bertujuan untuk mengamankan komputer secara total, dengan ditambahkannya beberapa fitur pengaman tambahan semacam perangkat proteksi terhadap virus, anti-spyware, anti-spam, dan lainnya. Bahkan beberapa produk Firewall lainnya dilengkapi dengan fungsi pendeteksian gangguan keamanan jaringan (Intrusion Detection System). Contoh dari firewall jenis ini adalah Microsoft Windows Firewall.

b. Network Firewall
Network Firewall dirancang untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan. Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, yakni sebuah perangkat terdedikasi atau sebagai sebuah perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server. Contoh dari firewall ini adalah Microsoft Internet Security and Acceleration Server (ISA Server). Network Firewall umumnya bersifat transparan (tidak terlihat) dari pengguna dan menggunakan teknologi routing untuk menentukan paket mana yang diizinkan, dan mana paket yang akan ditolak.




Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Tembok_api#Fungsi_tembok_api

Mengenal Kabel Fiber OptiK

Sebelu saya membahas tentang Kabel Fiber optic atau lebih dikenal dengan kabel FO atau Serat Optik, saya minta maaf sob, barang kali menjelaskannya banyak bercanda menggunakan kata-kata yang mungkin sulit dipahami, ckckckck 

Sebelum saya bahas jauh tentang kabel FO alangkah baiknya kita mengenal arti dari kabel FO itu sendiri

Pengertian Kabel FO (Serat Optik)

Menurut Wikipedia Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter kurang lebih 120 mikrometer.
“Jadi bisa dibayangkan kecilnya seberapa, mungkin yang matanya min (-) susah kali y ngeliatnya”

 
Bagian – bagian kabel Fiber Optik

Bagiankabel fiber optic

Bagian – bagian kabel FO
a.       Core
Bagian inti fiber optik terbuat dari bahan kaca dengan diameter yang sangat kecil (diamaternya sekitar 2 μm sampai 50 μm). Diameter serat optik yang lebih besar akan membuat performa yang lebih baik dan stabil.

b.       Cladding
Bagian cladding adalah bagian pelindung yang langsung menyelimuti serat optik. Biasanya ukuran cladding ini berdiameter 5 μm sampai 250 μm. Cladding terbuat dari bahan silikon, dan komposisi bahannya berbeda dengan bagian core. Selain melindungi core, cladding juga berfungsi sebagai pemandu gelombang cahaya yang merefleksikan semua cahaya tembus kembali kepada core.

c.       Coating
Bagian coating adalah mantel dari serat optik yang berbeda dari cladding dan core. Lapisan coating ini terbuat dari bahan plastik yang elastis. Coating berfungsi sebagai lapisan pelindung dari semua gangguan fisik yang mungkin terjadi, misalnya lengkungan pada kabel, kelembaban udara dalam kabel.

d.       Strength Member dan Outer Jacket
Lapisan ini merupakan bagian yang sangat penting karena menjadi pelindung utama dari sebuah kabel fiber optik. Lapisan strength member dan outer jacket adalah bagian terluar dari fiber optik yang melindungi inti kabel dari berbagai gangguan fisik secara langsung.


Kelebihan dan Kekurangan Kabel Fiber Optik

a.  Kelebihan
  • Laju data dan kecepatan operasi fiber optik sangat tinggi, hingga mencapai 1000 mbps (mega byte per second). Kecepatan ini jauh lebih tinggi dibandingkan kabel jaringan twisted pair ataupun coaxial.
  • Kabel fiber optik mampu mengirimkan sinyal lebih jauh dibanding kabel jaringan lainnya, Bahkan tanpa penguat jaringan sekali pun, sinyal dapat dikirimkan hingga jarak 1000 km.
  • Material kabel fiber optik lebih awet dan dapat bertahan dari berbagai kemungkinan – kemungkinan kerusakan akibat kondisi lingkungan seperti panas ataupun kelembaban udara. Biaya perawatannya pun menjadi lebih sedikit.
  • Kabel fiber optik kuat terhadap interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekitar kabel. Karena tidak membawa arus listrik sama sekali, fiber optik kebal terhadap efek interferensi elektromagnetik seperti radio, motor, dan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
  • Bandwith kabel fiber optik tergolong memiliki kapasitas yang besar yaitu sekitar 1 GB per second. Bahkan, banyak perangkat dari perusahaan internet ataupun telepon yang dapat bekerja dengan koneksi 10 GB per second.
  • Lebih aman, kabel fiber optik dibuat minim distorsi sehingga kemungkinan penyadapan lebih kecil. Sehingga kabel fiber optik cocok sekali digunakan untuk telekomunikasi yang memerlukan keamanan yang lebih tinggi. Selain itu, karena tidak memancarkan energi elektromagnetik, penyadapan hampir tidak mungkin dilakukan.
  • Kabel fiber optik tidak mudah terbakar karena material penyusunnya adalah serat kaca dan bukan merupakan konduktor. Tidak ada bahaya percikan api seperti pada kabel listrik. Percikan api dapat menjadi ancaman yang sangat berbahaya, terutama pada pabrik-pabrik kimia.
  • Proses instalasi kabel fiber optik menjadi lebih mudah karena lebih fleksibel dan ukurannya pun sangat kecil. Instalasi kabel fiber optik dapat dilakukan pada berbagai tempat seperti bagian dalam  gedung, bawah tanah, ataupun di dalam air sekalipun. Hal ini karena bentuk kabel fiber optik yang lebih kecil dan sangat fleksibel.
b. Kekurangan
  • Proses instalasi fiber optik terbilang mahal dibandingkan dengan kabel jaringan lainnya. Hal ini karena material dan proses instalasi kabel fiber optik lebih mahal serta rumit. Saat proses instalasi fiber optik, diperlukan beberapa alat khusus dan perangkat elektronik yang sangat mahal. Sehingga instalasi fiber optik ini dibutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan kabel jaringan lainnya
  • Seperti dijelaskan sebelumnya, karena proses intalasinya memerlukan perangkat khusus, maka dibutuhkan teknisi yang ahli apabila mengalami kerusakan. Hal ini tentu memerlukan biaya tambahan, dari saat pemasangan ataupun ketika mengalami kerusakan.
  • Masih terdapat kemungkinan kehilangan data, karena adanya atenuasi gelombang cahaya pada jarak yang sangat jauh. Sehingga kabel fiber optik membutuhkan repeater untuk mengurangi atenuasi.
  • Dalam pengoperasiannya, fiber optik membutuhkan sumber cahaya yang benar-benar kuat untuk mentransmisikan data dengan baik. Proses intalasi fiber optik juga harus melalui jalur yang berbelok atau memiliki sudut dan melengkung. Hal ini agar pergerakan gelombang cahaya pada kabel fiber optik lebih mulus.
Jenis – Jenis Kabel Fiber Optik

Kabel Fiber Optik memiliki 2 jenis kabel, yaitu Single Mode dan Multi Mode

SINGLE MODE FIBER (SMF)



Single mode

Single-mode fibers (Fiber Mode Tunggal) adalah jenis serat optik yang umumnya digunakan untuk mentransmisikan jarak yang lebih jauh. Fiber Mode Tunggal ini memiliki inti kecil yang berdiameter  sekitar 0.00035 inchi atau 9 mikron. Jenis Kabel ini menggunakan trasmiter laser semi konduktor yang mengirimkan sinar laser inframerah  yang memiliki panjang gelombang dari 1.300 nanometer hingga 1.550 nanometer. Karena memiliki diameter yang lebih kecil yang memungkinkan hanya satu mode cahaya untuk merambat, jumlah pantulan cahaya yang dibuat ketika cahaya melewati inti akan  berkurang dan dapat menurunkan pelemahan (attenuation) sehingga menghasilkan kemampuan bagi sinyal untuk bergerak lebih jauh.

Karakteristik kabel Single Mode Fiber
Laju Data : Tinggi
Jarak Pengiriman data : Jauh
Masa Pakai : Sebentar
Sensitifitas suhu : Substansial
Biaya : Mahal


MULTY MODE FIBER (MMF)


Multi Mode

Multi-mode Fiber atau Fiber multi-mode adalah jenis serat optik yang dirancang khusus untuk mentransmisikan lebih banyak sinar cahaya dalam waktu yang bersamaan dengan masing-masing pada sudut pantulan yang sedikit berbeda di dalam inti serat optic tersebut. Multi-mode Fiber ini pada umumnya digunakan untuk mentransmisikan data pada jangkauan jarak yang relatif dekat. Multi-mode Fiber memiliki inti yang lebih besar dengan ukuran diameter sekitar 0.0025 inchi atau 62,5 mikron. Kabel tipe ini menggunakan LED (Light Emiting Diode) sebagai media transmisinya. KAbel ini mampu mentransmisikan cahaya inframerah yang panjang gelombangnya sekitar 850 nm hingga 1.300 nm dari LED. Karena memiliki diameter yang lebih besar, jumlah pantulan cahaya yang dibuat ketika cahaya melewati inti menjadi meningkat sehingga menciptakan kemampuan untuk mentransmisikan lebih banyak data dalam waktu yang bersamaan. Kabel Multi Mode lebih ditujukan untuk kepentingan komersial.

Karakteristik kabel Multi Mode Fiber
Laju Data : Rendah
Jarak Pengiriman data : Pendek
Masa Pakai : Lama
Sensitifitas suhu : Minor
Biaya : Murah


Link Presensi : KLIK DISINI

Sumber :
Patwiyanto, dkk.2017.Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN). Yogyakarta: Andi.
https://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik


Back To Top