-->

Recent Posts

Motivasi Menulis

NIRMANA


Pengertian Nirmana

Nirmana adalah tata unsur-unsur rupa seperti garis, bentuk, warna dan tekstur menjadi satu kesatuan yang tampak indah atau memberikan dampak yang diharapkan. Kata “nirmana” berasal dari dua kata yaitu, “nir” yang berarti tanpa atau tidak, dan “mana” yang berarti bentuk, arti, atau makna. Jadi, nirmana adalah sesuatu yang awalnya tidak memiliki bentuk atau makna dan dapat diolah menjadi karya rupa melalui pengolahan unsur-unsur rupa berdasarkan asas/prinsipnya.

Nirmana juga dapat memiliki arti hasil imajinasi dalam bentuk dua atau tiga dimensi yang mempunyai nilai keindahan. Sementara tata cara penyusunan berbagai unsur rupa sendiri adalah Prinsip Merancangnya. Namun tata cara dan unsur tersebut dikemas  melalu hirarki yang lebih tertarur mendetail, menjadi Nirmana Dwimatra untuk karya rupa 2D dan Nirmana Trimatra untuk karya rupa 3D.


Unsur - unsur Nirmana
Beberapa unsur nirmana

1. Titik
Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar (esensial), dari sebuah titik dapat dikembangkan menjadi garis atau bidang. sebuah gambar dalam bidang gambar akan berawal dari sebuah titik dan berhenti pada sebuah titik juga.

2. Garis
Garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna. Garis bisa panjang, pendek, tebal, tipis, lurus, melengkung, berombak, vertikal, horizontal, diagonal, dan sebagainya

3. Bidang
Bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas serta mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis. Bentuk bidang dapat geometris, organis, bersudut, tak teratur, dan bulat.

4. Bentuk
Bentuk merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata. Bentuk dapat berarti shape, yakni bentuk benda polos yang muncul tanpa penjiwaan atau hadir secara kebetulan, dapat dilihat hanya sekedar penyebutan sifatnya saja seperti : ornamental, bulat, panjang, tidak teratur, persegi dan lain sebagainya . Dan bentuk plastis atau dalam bahasa inggrisnya form yang berarti bentuk benda yang dapat dilihat dan dirasakan karena memiliki unsur nilai dari benda tersebut, seperti contoh: lemari.

5. Ruang
Dalam karya seni tiga dimensi, ruang bisa dirasakan langsung oleh penikmat seni seperti ruangan di dalam gedung, rumah, sekolah dan lain-lain. Unsur ruang pada karya seni dua dimensi bersifat semu / maya karena didapat melalui penggambaran yang terkesan cekung, pipih, menjorok, datar, cembung, dan lain sebagainya.

6. Gelap Terang/Value
Gelap terang dalam karya seni rupa dua dimensi berfungsi untuk menggambarkan benda seolah gambar tiga dimensi, memberikan kesan ruang / kedalaman, juga memberikan kontras pada gambar.  Tenik gelap terang dibedakan menjadi dua yaitu chiaroscuro yang merupakan peralihan bertahap atau gradasi dan silhouette yakni bayangan tanpa peralihan bertahap atau gradasi.

7. Tekstur/Barik
Tekstur ialah sifat permukaan pada setiap benda yang bisa dilihat juga diraba. Dimana sifatnya terkesan halus, kusam, kasar, licin, mengkilap, dan lainnya. Sifat tersebut bisa dirasakan melalui indera pengelihatan dan juga rabaan.
Tekstur terbagi dua yakni tekstur nyata dimana sifat permukaannya menunjukkan kesan yang sebenarnya dan tekstur semu (maya), dimana kesan permukaannya dapat berbeda-beda antara pengelihatan dan rabaan. Tekstur berfungsi untuk memberikan karakter tertentu pada bagian bidang permukaan yang bisa menimbulkan nilai-nilai estetik.

8. Warna
Warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap mata, oleh karena itu warna tidak akan terbentuk jika tidak ada cahaya. Tiap-tiap warna dihasilkan dari reaksi cahaya putih yang mengenai suatu permukaan dan permukaan tersebut memantulkan sebagian dari spektrum. Terjadinya warna-warna tersebut disebabkan oleh vibrikasi cahaya putih. Sistem yang paling sederhana untuk mengetahui hubungan warna warna adalah pada susunan warna dalam bentuk lingkaran warna.


Prinsip Nirmana
Berikut ini prinsip atau asas nirmana diantaranya yaitu:

1. Keseimbangan
Keseimbangan adalah kesan kestabilan dari obyek berdasarkan tumpuan atau berat (fisik maupun meta fisik). Karya yang tidak seimbang akan memberi perasaan yang tidak nyaman saat dilihat.  Ada beberapa jenis keseimbangan, diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Keseimbangan simetris (symmetrical balance)
  • Keseimbangan tersembunyi /asimetris (asymmetrical balance)
  • keseimbangan memancar (radial balance)
  • Keseimbangan sederajat (obvious balance)


2. Kesatuan/Keselarasan/Harmony
Sementara itu, untuk mengatakan sebuah karya seni rupa indah dan memiliki nilai estetis, yang harus diperhatikan adalah kesatuan unsur-unsur karya seninya berpadu dengan selaras dan harmonis. Yang dimaksud dengan keselarasan itu sendiri adalah adanya kedekatan antara satu unsur dengan lainnya yang notabene berbeda satu sama lain, baik itu dalam pencahayaan, bentuk, bahkan pemilihan warna saja sudah memegang peranan penting dalam membangun sebuah keindahan.

3. Penekanan/Emphasis/Center of Interest
Contrast atau penekanan merupakan prinsip yang menjadi dasar dari kesan perbedaan dua buah unsur yang memiliki sifat saling berlawanan dan juga yang saling berdekatan. Dengan adanya prinsip penekanan, maka akan membuat sebuah karya seni jadi terlihat segar dan baru, serta tidak monoton dan membosankan. Dengan adanya perbedaan yang mencolok baik itu dalam warna, penggambaran bentuk dan juga ukuran dari karya seni itu sendiri, akan memberikan tampilan yang jauh lebih menarik.

4. Irama/Ritme/Rythm
Yang dimaksudkan dengan rythm adalah sebuah prinsip yang mengambil tempat sebagai dasar atas pengulangan satu atau mungkin lebih unsur dengan cara yang teratur. Untuk jenis pengulangan unsur-unsur seni rupa yang diatur itu sendiri bisa beraneka macam jenisnya, baik itu sekadar variasi warna, perbedaan garis dan juga variasi bentuk yang beragam namun tetap diulang dengan teratur dan terstruktur. Sekalipun pengulangan yang begitu-begitu saja akan terlihat sangat statis dan begitu-begitu saja, tetapi jika pengulangannya dilakukan dengan variasi yang bagus maka akan memberikan nilai estetika yang lebih tinggi dan irama harmonisnya yang kuat.

5. Proporsi
Kesebandingan yang juga sering disebut sebagai proporsi merupakan sebuah prinsip seni rupa yang memiliki acuan pada keteraturan serta penyesuaian dari bentuk fisik karya seni rupa yang telah diciptakan. Contohnya saja adalah saat seorang seniman ingin melukis seorang gadis cantik dan juga jelita, maka seniman tersebut harus benar-benar pandai dalam menyeimbangkan proporsi indera yang ada di dalam muka, contohnya saja ukuran mata, ukuran mulut bahkan alis serta dagu pun harus diukur dengan sangat detail. Demikian pula dengan pembuatan karikatur, setiap ukuran-ukuran dari berbagai unsur seni rupa yang ada di dalam karikatur tersebut harus dalam ukuran atau perbandingan yang proporsional.

6. Kontras
Kontras adalah penyusunan dari dua unsur yang saling tumpang tindih (terang lawan gerap atau tekstur lembut disandingkan dengan tekstur kasar). Ketidakselarasan ini justru membangun harmony tersendiri karena keduanya saling melengkapi satu sama lain. Kontras berhubungan dekat dengan unsur gelap terang. Kontras sering digunakan untuk membangun gaya komunikasi ironi. Kontras juga merupakan salah satu prinsip yang sering digunakan untuk membangun penekanan.



7. Kesederhanaan/Simplicity

“Definisi sederhana adalah tidak lebih dan tidak kurang, jika ditambah terasa menjadi ruwet dan jika dikurangi terasa ada yang hilang.”(Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2009: 263). Semakin sederhana karya/desain yang kita buat tapi tercapai tujuannya, maka semakin efektif karya yang kita buat. Efektifitas akan memberikan nilai lebih bagi karya kita, karena kecerdasan seniman/desainer tampak disana.

8. Kejelasan/Clarity/Discoverability
“Kejelasan (clarity) artinya mudah dipahami, mudah dimengerti, tidak memiliki dua atau banyak arti.” (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2009: 263). Prinsip kejelasan lebih cocok untuk dipakai untuk tata desain. Karena desain adalah seni rupa yang diterapkan untuk kepentingan orang lain, karena itu desain harus dimengerti oleh orang lain. Walaupun begitu kejelasan juga dapat diterapkan pada mazhab seni murni tertentu.









Sumber:
https://serupa.id/nirmana
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/unsur-seni-rupa.html#1_Titik
Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2009. Nirmana: Elemen-elemen Seni dan Desain (edisi ke-2). Yogyakarta: Jalasutra.
Labels: DesainGrafis, Kelas X

Thanks for reading NIRMANA. Please share...!

0 Komentar untuk "NIRMANA"

Back To Top