-->

Recent Posts

Motivasi Menulis

BENTUK SOSIALISASI


Dalam kehidupan sehari hari kadang kita sering mendengar kata SOSIALISASI, sebenernya apa itu ???
Sosialisasi merupakan suatu proses belajar-mengajar atau dapat kita sebut sebagai penanaman nilai, kebiasaan, maksudnya proses interaksi sosial dimana orang memperoleh pengetahuan, nilai, sikap dan perilaku esensial untuk berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat. Adapun Bentuk Sosialisasi dapat dibedakan sebagai berikut :




Bentuk Sosialisasi

1. Sosialisasi Primer

Dapat doartikan bahwa sosialisasi primer adalah sosialisasi pertama kali yang dilakukan oleh seorang individu pada waktu masih anak-anak. Serta sosialisasi ini menjadi pintu untuk seseorang dalam memasuki keanggotaan di dalam masyarakat.

Tempat sosialisasi primer yakni berada di dalam keluarga, sebab seseorang lahir sekaligus pertama kali menjalani hidup di dalam lingkungan keluarganya. Sosialisasi primer nantinya akan mempengaruhi seorang individu dalam hal membedakan mana dirinya sendiri dengan orang yang berada di sekitarnya. Dalam tahapan ini juga peranan orang terdekat seperti ayah dan bu serta saudaranya sangatlah penting dan diperlukan. Sebab seorang anak akan melakukan pola interaksi secara terbatas di dalam dirinya.

Sosialisasi primer bisa menjadi tempat dalam menanamkan nilai budaya yang diyakini oleh keluarganya, contohnya seperti agama, aturan keluarga dan lainnya.


2. Sosialisasi Sekunder

Sosialisasi sekunder adalah tahapan sosialisasi selanjutnya yang dilakukan oleh seorang individu. Sosialisasi sekunder ini akan memperkenalkan bagi seorang individu mengenai lingkungan masyarakat dihidupnya. Sosialisasi ini juga akan memberikan pelajaran mengenai nilai-nilai yang baru di luar lingkungan keluarga, contohnya seperti lingkungan bermain, sekolah dan yang lainnya.

Dalam proses sosialisasi sekunder seorang individu akan dididik dalam menerima berbagai norma dan nila yang baru dan juga hidup. Sering sekali proses sosialisasi sekunder ini menjadi akan mendominasi dalam pembentukan sikap pada seorang individu. Sebab dalam sosialisasi inilah seorang individu akan banyak mengalami adaptasi dengan berbagai kehidupan di lingkungan masyarakat.


3. Sosialisasi Represif

Sosialisasi represif bentuk ini memiliki tujuan untuk mencegah terjadinya perilaku yang menyimpang. Sosialisasi represif berkaitan erat dengan pemberian hadiah ataupun sanksi.

Sosialisasi represif bisa juga disebut dengan sosialisasi koersif. Dan pada intinya, sosialisasi bentuk ini merupakan jenis dari sosialisasi yang memaksa individu dalam berbuat baik supaya interaksi pada waktu di masyarakat akan terjadi secara harmonis dan tidak akan memicu timbulnya konflik.


4. Sosialisasi Partisipatoris

Sosialisasi partisipatoris adalah bentuk sosialisasi yang pada prakteknya mengutamakan peran aktif dari objek sosialisasi itu sendiri dalam proses internalisasi  nilai sosial dan juga norma.

Sosialisasi partisipatoris ini mengutamakan keikutsertaan dari individu dalam suatu organisasi supaya bisa membawa ilmu dalam organisasinya ke dalam masyarakat.


5. Sosialisasi Secara Formal

Sosialisasi bentuk formal merupakan bentuk sosialisasi yang dilaksanakan lewat lembaga-lembaga formal seperti sekolah dan juga kepolisian. Sosialisasi secara formal berbeda dengan sosialisasi sekunder. Apabila sosialisasi sekunder merupakan lanjutan dari bentuk sosialisasi primer. Sementara itu sosialisasi formal merupakan sosialisasi yang berhubungan dengan suatu instansi di dalamnya.


6. Sosialisasi Secara Non Formal

Sosialisasi secara non formal merupakan kebalikan dari sosialisasi secara formal dimana sosiaslisai non formal adalah bentuk sosialisasi lewat lembaga non formal seperti masyarakat dan juga lingkungan sekitar. 

Sosialisasi non formal mempunyai beberapa aturan tidak tertulis yang telah dipatuhi warga secara turun temurun. Peraturan tidak tertulis ini juga biasa kita sebut sebagai norma. Dalam sosialisasi non formal, perlu dalam mengutamakan dan juga mengindahkan norma-norma yang berlaku atau hidup di lingkungan masyarakat itu sendiri.


7. Sosialisasi Langsung

Sosialisasi langsung adalah tahap sosialisasi yang dilakukan dengan cara tatap muka tanpa memanfaatkan media ataupun perantara alat komunikasi tertentu. Sosialisasi secara langsung ini juga bisa kita ibaratkan sebagai ngobrol santai. Dalam sosialisasi langsung ini juga membawa dampak positif sekaligus manfaat mengenai berita yang disampaikan bisa lebih diterima secara penuh serta dapat mengurangi resiko munculnya berita hoax yang menyebar.


8. Sosialisasi Tidak Langsung

Sosialisasi tidak langsung merupakan bentuk sosialisasi yang menggunakan perantara atau alat komunikasi dalam proses sosialisasinya. Sosialisasi bentuk ini secara tidak langsung sering kita lakukan dengan menggunakan media komunikasi seperti telepon genggam, pesan singkat, email, media sosial, dan yang lainnya. Sosialisasi tidak langsung juga bisa memicu timbulnya dampak negatif seperti terciptanya berita hoax ataupun belum terbukti kebenarannya sehingga informasi yang disampaikan tidak sempurna.


9. Sosialisasi Otoritatif

Sosialisasi otoritatif merupakan bentuk sosialisasi yang akan memberi kesempatan bagi setiap individu secara bebas atau tanpa paksaan dalam hal menerima atau menolak perilaku tertentu.

Sosialisasi otoritatif memiliki sifat sebagai sosialisasi yang persuasif dimana dalam hal ini akan memberikan pendekatan kepada individu yang bersangkutan supaya melakukan sosialisasi sebagaimana mestinya.


10. Sosialisasi Ekualitatif

Sosialisasi ekualitatif merupakan bentuk sosialisasi yang berdasarkan persamaan dalam kedudukan antara pihak yang melakukan sosialisasi dengan pihak yang disosialisasi. Sosialisasi ekualitatif ini sering terjadi dalam perusahaan.

Sebagai contoh ketika seorang supervisor memberikan pengerahan kepada pihak Manager.
Keduanya itu mempunyai jabatan atau kedudukan yang sama di dalam perusahaan.


Labels: SOSIOKULTURAL

Thanks for reading BENTUK SOSIALISASI. Please share...!

0 Komentar untuk "BENTUK SOSIALISASI"

Back To Top